Laman

Selasa, 22 Mei 2012

Pemikir Ekonomi Islam Kontemporer


 
Sayyid Mahmoud Taleghani
1911 – 9 September 1979
Biografi – Sayyid Mahmoud Taleghani
Sayyid Mahmoud Taleghani dilahirkan di sebuah keluarga religius di desa Gelyard dari Taleghan wilayah di bagian Utara Negara Iran. Sayyid Mahmoud Taleghani, adalah seseorang yang berasal dari Iran, dia merupakan salah satu Teolog reformis Muslim dan merupakan salah satu senior Syi’ah Ulama dari Iran. Taleghani adalah seorang pemimpin kontemporer dari revolusi Iran, dan pemimpin syi’ah Iran dalam gerakan perlawanan terhadap pro barat. Ia telah digambarkan sebagai slah satu wakil dari kumpulan ulama syi’ah yang memadukan antara syi’ah dengan marxis, dengan harapan agar dapat bersaing dengan gerakan-gerakan pendukung kaum muda selama tahun 1960-an sampai pada tahun 1970-an. Beliau memiliki pengaruh besar di Iran dengan memberikan pengajaran dan penafsiran ayat-ayat Al Qur’an. Sehingga sebagian besar Revolusioner Muslim adalah Murid-murid nya.
Beliau sangat suka berbicara tentang hak. Sehingga perilaku ini tercermin di dalam bukunya yang terkenal tentang ‘islam dan epemilikan’ ( malekiyat va islam ) yang menyatakan dukungan atas kepemilikan yang bersifat kolektif. Beliau membantu menemukan Gerakan Perlawanan Nasional pada tahun 1957 dan bersama-sama dengan Mehdi Bazargan ia mendirikan Gerakan Pembebasan Iran pada tahun 1961. Antara tahun 1964 dan 1978 ia menghabiskan waktu hampir satu dekade di penjara.
Taleghani meninggal dunia pada bulan September 1979. Kematian-Nya merupakan kesempatan besar untuk banyak orang  melihatnya dan banyak terjadi emosi dan konflik sebelum dan selama pemakaman,  dan  banyak terjadi perubahan untuk moderasi dan pemikiran progresif dalam revolusi.
Pemikiran Ekonomi islam Sayyid Mahmoud Taleghani
Manusia mengemban peranan sentral di dalam pemikiran ekonomi Taleghani.Sebagai khalifah Allah di muka bumi, manusia secara keseluruhan telah dianugerahi hak dan tanggung jawab tertentu berkenaan dengan kegiatan ekonominya sehingga terbentuklah suatu karakter pada diri manusia. Karakter manusia, menurut Taleghani memiliki dua aspek yakni prinsip internal mencakup keinginannya akan harta, dan dorongan eksternal(yang berubah-ubah) disebabkan oleh kondisi lingkungan dan ekonomi.
 Taleghani menyatakan bahwa ekonomi Islam berhubungan dengan melihat dan menyatakan batas-batas keinginan. Oleh karena itu, ekonomi Islam meliputi pelatihan etika, penilaian intelektual, serta mencakup ajaran-ajaran agama dan social. Dengan demikian, etika dan pendidikan serta pelatihan etika yang intensif menjadi amat penting agar dapat diwujudkan keseimbangan antara hasrat berkorban dan hawa nafsu. sehinga manusia dapat mencapai perbaikan materiil maupun spiritual.
Taleghani menekankan pentingnya peranan intelektualitas di semua aspek kehidupan manusia termasuk dalam bidang ekonomi. Menurutnya masalah ekonomi berkisar pada tiga hal,yakni harta dan kepemilikan, kebebasan, dan peredaran uang. 
Menurut Thaleghani, akar masalah orang maupun social(termasuk ekonomi) bukanlah kepemilikan swasta, melainkan muncul ketika manusia tergantung pada, atau tertarik oleh harta yang sedemikian rupa sehingga harta tersebut menghancurkan akalnya,pemilikannya dan rasa kasih sayangnya, dengan kata lain tergoda oleh tuntutan-tuntutan materiil.
                       Taleghani berpendapat bahwa ekonomi Islam memiliki hokum-hukum tetap yang diambil dari sumber-sumber Islam, selain juga memiliki penafsiran dan implementasi prinsip-prinsip tersebut sesuai dengan waktu dan lingkungan. Ijtihad (hasil studi intelektual independen) merupakan unsur-unsur yang amat penting di dalam pemikiran Taleghani, dan ia amat menekankan peranan ulama dan mujtahid(para ahli ijtihad) dalam menemukan solusi bagi isu-isu kontemporer. Dalam hal ini ia sependapat dengan Sadr mengenai pentingnya ijtihad dan bahwa ijtihad itu haruslah dibimbing oleh iman.
Karya – Karya Sayyid Mahmoud Taleghani
  • Sebuah Cahaya Al Qur’an
  • Pendahuluan-penjelasan di Tanbih Al-Omah va Tanzih Al-Mellah
  • Islam dan Kepemilikan
  • Terjemahan jilid pertama Imam Ali bin Abi Thalib’s Book
  • Sebuah cahaya Nahj-ul-Balaq,
  • Otoritas dan Judicial Keputusan
  • Kebebasan dan Despotisme
  • Persatuan Pelajaran
  • Sebuah Pelajaran dari Alquran,
  • Hari dan Kuliah
  • Khotbah Shalat Jumat